Senin, 24 Oktober 2011

MATA MERAH KARENA BATUK 100 HARI

Anak saya laki-laki umur 4 tahun sakit batuk. Saya pikir permulaannya batuk biasa. Setelah saya obati 7 hari dengan obat batuk toko, tidak sembuh. Bahkan batuknya makin meningkat disertai muntah sampai matanya merah berdarah. Setelah saya bawa ke dokter anak, diketahui anak saya sakit batuk rejan atau batuk 100 hari. Setelah diobati 2 minggu batuknya masih ada. Pertanyaan saya :
1. Apakah penyakit batuk rejan itu ?
2. Mengapa dapat terjadi perdarahan di mata ?
3. Apakah sembuhnya harus 100 hari ?

Mohon jawaban. Terima kasih. Ny.Puji - Jombang

JAWABAN :

1. Ibu Puji, penyakit batuk rejan dalam istilah kedokteran disebut pertussis adalah penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh kuman Borditella Pertussis. Penyakit ini menular melalui pernafasan, dapat menyebar dan menjadi epidemi. Ada penyakit lain yang mirip penyakit ini yaitu Para Pertussis yang disebabkan oleh Borditella Para Pertussis yang gejalanya lebih ringan. Sebelum ada vaksinasi DTP tahun 1922-1945 penyakit ini merupakan penyebab kematian utama pada anak di bawah umur 14 tahun di Amerika Serikat, kematian tertinggi pada bayi usia dibawah 3 bulan sampai 6 bulan. Setelah ada vaksinasi DTP angka kejadian dan kematiannya yang diakibatkan penyakit ini sangat menurun.
2. Perdarahan dimata dapat terjadi karena adanya batuk yang keras sehingga terjadi tekanan yang tinggi di dalam rongga dada. Yang paling fatal apabila terjadi perdarahan di otak karena batuk yang keras ini. Penyakit batuk rejan gejalanya dibagi menjadi 3 stadium yaitu stadium kataral, paroxsismal dan stadium penyembuhan yang masing-masing stadium lamanya bervariasi antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Masa inkubasinya antara 3-12 hari diikuti stadium kataral berupa hidung buntu, pilek, bersin, panas, airmata berlinang terus, kelopak mata bengkak kemudian baru diikuti batuk yang kering. Stadium paroxsismal ditandai dengan batuk yang hebat yang berulang-ulang disertai muntah-muntah, otot-otot pernafasan menjadi nampak, muka merah. Serangan batuk ini khas seperti suara tembakan yang beruntun yang diakhiri suara whooping pada akhir menarik nafas. Perjalanan stadium ini dapat berjalan tetap sampai beberapa minggu. Kemudian masuk ke stadium penyembuhan yang ditandai serangan batuknya berkurang sampai akhirnya menghilang. Diagnosa penyakit ini patut dicurigai pada setiap orang dengan keluhan batuk yang lebih dari 7-14 hari tanpa disertai panas, sakit otot, nafas sesak apalagi didapatkan faktor kontak dengan penderita pertussis.
3. Kesembuhan penyakit ini tergantung dari umurnya penderita, stadium perjalanan penyakitnya kepekaan seseorang, kelengkapan vaksinasi DTP, jenis kumannya dan pengobatan antibiotika disamping nutrisinya. Pada usia muda (bayi) kepekaan meningkat, vaksinasi DTP yang lengkap akan memperpendek perjalanan penyakitnya, jenis kuman dan pemberian antibiotika yang etpat akan mempercepat penyembuhannya. Pemberian nutrisi dan cairan yang optimal akan mempercepat kesembuhannya. Pada kasus putra ibu walaupun sudah 2 minggu diobati oleh dokter anak masih tetap batuk saya anjurkan untuk membawanya kembali ke dokter anak tersebut untuk pengobatan lebih lanjut karena pengobatan penyakit ini memerlukan waktu yang relatif lama. Waspadalah kemungkinan timbulnya komplikasi antara lain pneumonia atau radang parau-paru, kekurangan cairan dan berat badan menurun karena muntah-muntah yang hebat. Insya Allah dengan usaha ini putra ibu tidak sampai menderita penyakit ini selama 100 hari. Demikian penjelasan dari saya. Semoga berguna.

1 komentar:

  1. umur saya 31 tahun. saya mengalami persis seperti anak itu alami.

    BalasHapus