Senin, 24 Oktober 2011

GURITA DAN UDEL (PUSAR) BODHONG



Pertanyaan :

Dok, saya mempunyai anak perempuan berumur 6 bulan udelnya bodhong, Benjolan tersebut makin membesar jika anak saya menangis atau mengejan. Waktu anak saya berumur 7 hari tali pusatnya sudah lepas, tapi pangkalnya masih basah. Untuk merawatnya saya beri alcohol 70% dan saya beri uang logam yang dibungkus dengan kain kasa, tetapi benjolan tersebut masih ada. Yang saya tanyakan :
  1. Apakah kelainan ini disebabkan pada waktu bayi tidak memakai gurita ?
  2. Bagaimana penanganannya ?
  3. Apakah perlu dioperasi ?

Mohon jawaban dan terima kasih. Ny.Nita-Bojonegoro.

Jawaban :

  1. Ibu Nita, kelainan pada kasus putri ibu bukan disebabkan karena pada waktu bayi tidak memakai gurita, tetapi disebabkan karena kelainan bawaan pada tali pusat, dalam bahasa jawanya kelainan ini dikenal dengan nama udel bodhong sedangkan istilah kedokterannya disebut hernia umbilikalis. Kelainan ini sering terjadi pada bayi lahir dan angka kejadiannya meningkat pada bayi yang lahir kurang bulan atau prematur.
  2. Pada umumnya bayi yang mempunyai kelainan bawaan ini disertai kelainan bawaan yang lain, seperti hernia di pelipatan paha atau penyakit kondor. Tidak ada perawatan khusus untuk menangani kelainan ini karena sebagian besar kelainan ini akan menghilang atau sembuh sendiri pada waktu anak berumur 2-3 tahun. Dengan bertambahnya umur dan pertumbuhan otot dinding perut maka benjolan ini berangsur-angsur akan masuk ke dalam sendiri. Perawatan dengan menggunakan uang logam  yang dibungkus kasa yang diplester tidak dianjurkan karena tidak efektif dan dapat menyebabkan iritasi dan infeksi pada kulit dan tali pusat. Penggunaan sabuk khusus untuk kelainan ini ada kerugian dan keuntungannya. Kerugiannya : menyebabkan penekanan pada perut sehingga pergerakan dinding perut tidak leluasa dan kalau terlalu erat akan menyebabkan muntah dan kadang-kadang menyebabkan iritasi kulit. Keuntungannya : benjolan yang agak besar mungkin lebih cepat masuk ke dalam.
  3. Pada kasus putri ibu karena benjolannya kecil sebesar kelereng dan tidak ada tanda-tanda gangguan pencernaan seperti mual, muntah maka tak perlu dilakukan operasi. Dengan bertambahnya umur Insya Allah benjolan ini akan masuk sendiri. Tindakan operasi dilakukan pada bagian kecil kasus saja yaitu apabila benjolan yang tetap ada pada usia 3 tahun benjolan hernia yang besar yang tidak mungkin masuk sendiri, benjolan atau hernia yang terjepit akhirnya benjolan tidak dapat kembali seperti semula dengan kulitnya berwarna merah kebiruan disertai muntah-muntah, karena ada usus yang terjepit. Demikian jawaban dan penjelasan dari saya. Semoga bermanfaat.

SEMBELIT KARENA SUSU FORMULA?


PERTANYAAN :

Dok, anak saya laki-laki berumur 7 bulan  sering sembelit. Minum susu kaleng kuat sekali tetapi tidak suka makan sayur dan buah-buahan. Saya tidak memberikan ASI karena anak saya ada di desa bersama neneknya. Susunya enceri sama neneknya tetapi beraknya tetap sembelit. Sama neneknya diberikan vitamin.
Yang ingin saya tanyakan :
  1. Kenapa anak saya sering sembelit ? Apakah disebabkan karena susunya?
  2. Bagaimana cara mengatasinya ? Oleh neneknya sering diberi sabun supaya beraknya lancar, apakah boleh?
  3. Pada usia berapa anak mulai dilatih buang air besar ?
Atas segala perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Ny.Rani - Surabaya

JAWABAN :

  1. Ibu Rani, memperhatikan serita ibu kemungkinan besar penyebab sembelit dikarenakan beberapa faktor antara lain; pemberian vitamin yang mengandung kalsium. Disamping kurangnya makan sayur dan buah-buahan. Pemberian vitamin yang mengandung kalsium berlebihan menyebabkan tertimbunnya kalsium dalam saluran cerna yang bersenyawa dengan sisa kotoran menjadi keras bentuknya. Dalam tubuh manusia terjadi keseimbangan, jika kalsium dalam tubuh sudah terpenuhi maka kalsium damlam saluran cerna tidan diserap, sehingga kalsium harus dikeluarkan melalui buang air besar atau air kecil. Anak yang mendapat makanan dan minuman tambahan, kotorannya akan berubah bentuk dan warnanya tergantung dari jenis makanan yang diberikan. Ada beberapa jenis susu kaleng yang dapat menyebabkan berak yang sulit terutama susu kaleng yang sumber asam lemaknya diambil dari minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit mengandung asam palmitat yang tinggi. Asam palmitat ini dalam usus bayi sulit diuraikan dan bersenyawa dengan kalsium akan terjadi kalsium palmitat yang bentuknya keras sehingga sulit dikeluarkan dari saluran cerna bayi. Akhirnya bayi mengalami sembelit.
  2. Cara mengatasinya :
    1. Pilihan utama untuk mengatasi sembelit yaitu memberikan ASI pada putranya. Bagaimana dengan masalah ASI ? apakah putranya sudah mendapatkan ASI minimal sampai usia 6 bulan sebelum dititipkan neneknya? ASI tidak pernah menyebabkan sembelit asal diberikan dengan cara yang benar.
    2. Hentikan pemberian vitamin yang mengandung kadar kalsium tinggi.
    3. Bagaimana dengan susu formula yang dikonsumsi putra ibu? Ada susu formula yang dibuat sedemikian rupa sehingga apabila dikonsumsi menyebabkan konsistensi bentuk kotoran (feses) bayi menjadi lembek.
    4. Tidak dianjurkan untuk mengencerkan susunya supaya mudah buang kotorannya karena susu yang diencerkan akan mengurangi nilai gizinya yang akibatnya bayi akan kekurangan gizi.
    5. Tambahkanlah bahan makanan yang berserat seperti kentang,brokoli,seledri,wortel di dalam menunya. Karena serat akan meningkatkan peristaltik (pergerakan usus) mendorong kotoran (feses) keluar.
    6. Diantara waktu makan berilah buah-buahan segar seperti apel,pepaya,pir dan pisang yang di potong kecil-kecil.
    7. Untuk variasi dapat diberikan buah kering seperti prem dan aprikot, makanan ini akan membentuk kotorannya melunak dan menyebabkan usus besar bergerak akhirnya mendorong kotoran keluar.
    8. Biasanya dengan cara ini sembelit atau kesulitan buang air besar akan dapat diatasi.
    9. Apabila dengan cara ini sembelitnya tidak berkurang, maka saya anjurkan ibu membawa putrinya ke dokter anak setempat.

Tidak dianjurkan untuk memasukkan sabun ke dalam anus untuk memperlancar buang kotoran karena dapat melukai lubang anus. Anus yang terluka akan nyeri sehingga anak akan takut buang air besar. Memang ada obat-obatan yang memperlancar untuk buang air besar baik diberikan dengan minum atau melalui anus. Tetapi obat ini harus sepengetahuan dan anjuran dari dokter.

3.       Pada usia  2 tahun anak sudah dapat dimulai melatih buang air besar. saat umur ini anak mulai mengenal tanda-tanda kalau perutnya sudah penuh atau ingin buang air besar. Anak dengan sendiri akan memberi tahu atau ke tempat untuk buang air besar. Yang perlu adalah kapan mulainya dia merasa untuk buang air besar. Carilah waktu yang baik untuk membiasakan anak buang air besar, biasanya pada pagi hari. Siapkan pispot yang bersih. Pujilah bila putra ibu berhasil dan jika gagal jangan memarahinya. Semoga jawaban ini bermanfaat.



BATUK WAKTU TIDUR MUNGKIN SINUSITIS


PERTANYAAN:
Anak saya laki-laki, umur 5 tahun. Sakit batuk yang kumat-kumatan, tetapi badannya tidak panas. Kalau batuk sampai muntah-muntah, warnanya kuning. Tidurnya terganggu, kalau pagi hari ngantuk. Gurunya di sekolah sering memberitahu pada saya kalau di sekolah prestasinya menurun. Selera makannya baik, semua makanan dan minuman tidak menolak. Sudah saya bawa ke dokter umum tetapi belum sembuh juga. Pertanyaan saya:
Apakah penyakit yang diderita anak saya ini? Bagaimana pengobatannya? Apakah bisa dicegah?
Terima kasih. Ny. Nina - Kertosono


JAWABAN :

Ibu Nina, membaca surat ibu kemungkinan putra ibu menderita sinusitis. Yaitu adanya keradangan disekitar hidung. Keradangan ini biasanya disertai dengan adanya pembengkaan dan cairan/riak. Di sekitar hidung ada beberapa rongga sebagai penghangat  udara  yang masuk dalam saluran pernapasan yang disebut dalam istilah kedokteran sinus.
Penyakit sinusitis banyak diderita pada anak-anak. Gejalanya pada anak tidak khas dan sangat berbeda dengan orang dewasa. Gejala utamanya pada anak yaitu batuk dan pilek disertai adanya cairan yang keluar dari hidung. Batuknya dapat timbul sepanjang hari dan lebih sering jika penderita berbaring,  waktu tidur ataupun bangun tidur. Hal ini disebabkan karena dalam posisi tidur cairan yang keluar dari daerah sinus (sekitar hidung) menetes ke belakang hidung dan tenggorokan sehingga penderita merasa tenggorokannya sakit atau gatal. Akhirnya timbullah batuk-batuk. Cairan yang keluar dari lubang hidung awalnya encer, jernih lama-kelamaan menjadi kental berwarna hijau kekuningan. Pada anak yang besar dapat menyebabkan bau nafas yang tidak enak, penciumannya terganggu pusing kepala dan panas badan. Gejalanya mirip infeksi saluran nafas bagian atas lainnya. Patut dicurigai sakit sinusitis akut bila gejalanya tetap ada lebih dari 5-7 hari setelah diobati.  Jika gejala batuk dan pilek tetap ada lebih dari 30 hari maka disebut sinusitis kronis (menahun). Bagaimana dengan gejalanya putra ibu?  Adapun penyebab timbulnya penyakit sinusitis antara lain karena lingkungan yang kurang bersih (tercemar) asap rokok /pabrik, udara yang pengap (bau menyengat), udara dingin, debu rumah, kapuk, karpet yang berbau dan berdebu, korden yang kotor. Penyebab lainnya yaitu infeksi virus, bakteri dan faktor alergi. Ada penyebab lainnya yaitu bentuk anatomi hidung yang tidak normal (hidung bengkok), sekat rongga hidung yang bengkak, trauma pada daerah hidung. Pada keluarga ibu apakah ada riwayat keluarga yang sakit seperti putra ibu? Untuk mengobati putra ibu yang sakit sinusitis ini perlu dicari penyebabnya dahulu.
Mengobati sinusitis itu tidaklah mudah. Selama penyebabnya belum diketahui maka penyakit itu akan tidak akan sembuh-sembuh. Kalaupun sembuh maka penyakitnya akan timbul kembali. Walaupun jarang dapat timbul komplikasi infeksi didaerah hidung dan sekitarnya menjalar ke mata, tulang dan jaringan otak akhirnya  fatal. Biasanya pengobatan  meliputi menghindari atau menghilangkan penyebabnya, obat-obatan untuk mengurangi gejala batuk pileknya dan hidung buntu. Kalau penyebabnya hidung bengkok ditambah adanya faktor alergi maka perlu perhatian dan perawatan yang telaten . Apabila dengan upaya ini tidak berhasil maka perlu operasi tergantung dari kelainan yang ada. Oleh karena itu untuk mengobati penyakit sinusitis yang menahun pada cucu ibu sampai tuntas perlu kontrol teratur pada dokter spesialis anak dan Telinga Hidung dan Tenggorokan. Karena anak itu masih dalam periode tumbuh dan berkembang maka dengan bertambahnya umur fungsi dan anatomi rongga sinus, hidung, dan sekitarnya menjadi lebih sempurna diharapkan tidak sampai dioperasi.
Demikian jawaban dan penjelasan dari saya. Semoga bermanfaat.

TULI KARENA RUBELLA


Keponakan saya perempuan, umur 8 bulan, belum bisa bicara dan acuh kalau dipanggil. Oleh keluarga dikira biasa karena belum waktunya bicara, setelah diperiksa dokter spesialis anak, dari pemeriksaan laboratrium, darah, dan TORCH didiagnose menderita infeksi rubella sejak dalam kandungan, padahal ibunya waktu hamil sehat-sehat saja. Setelah di-tes pendengarannya diketahui tuli. Yang saya tanyakan :
  1. Apakah gejala penyakit Rubella pada ibu hamil ?  Apakah perlu pemeriksaan TORCH yang mahal itu?
  2. Bagaimana penyakit Rubella dapat menyebabkan ketulian ?
  3. Bagaimana pengobatan dan pencegahnya ?
Mohon jawaban dan penjelasan, terima kasih. Ny. Sandra - Sidoarjo.


JAWABANNYA :
  1. Ibu Sandra, gejala penyakit Rubella pada orang dewasa atau ibu hamil tidak spesifik. Sebagian besar penderita gejalanya ringan sekali seperti sakit flu atau virus lainnya yang sembuh dengan sendirinya.  Sehingga gejala ini kurang diperhatikan oleh penderitanya.  Sebaliknya, hanya sebagian kecil penderitanya yang menunjukkan gejala antara lain : badan lemah, demam yang ringan, sakit kepala, pilek, dan mata merah karena infeksi, Nyeri tulang dan pembesaran kelenjar limfe didaerah leher sebelah belakang. Satu-lima hari kemudian timbul ruam/bercak kemerahan seperti campak yang timbul dikulit didaerah muka dan belakang telinga, kemudian menyebar ke bagian tubuh ke bawah. Ruam kemerahan ini akan menghilang pada hari ke 5-7 setelah timbulnya ruam.  Bagaimana dengan keluarga Ibu tentang kehamilanmya. Memang kebanyakan ibu-ibu meremehkan keluhan yang ringan tersebut.  Pemeriksaan laboratorium TORCH singkatan dari Toxoplasma, Rubella, Citomegalovirus, Herpes Virus dianjurkan untuk screening dan mendiagnose pada bayi yang dicurigai infeksi TORCH. Pemeriksaan ini merupakan suatu gabungan pemeriksaan laboratorium dari penyakit yang sering menyebabkan kelainan bawaan dan penyakit pada bayi baru lahir.  Sayangnya biaya pemeriksaannya relatif mahal.
  2. Infeksi Rubella disebabkan oleh famili Toga Virus yang sangat menular. Pada janin dalam kandungan jika tertular infeksi Rubella dari ibunya maka menyebabkan mala peta pada janinnya. Karena virus Rubella akan menyebabkan infeksi yang menahun dan merusak tubuh janin dalam kandungan. Target organnya terutama telinga, mata dan jantung. Makin muda usia kehamilannya maka makin besar kemungkinan resiko infeksi pada janinnya. Jika infeksi terjadi pada usia kehamilan 1-12 minggu maka resiko janinnya terinfeksi sekitar 81%, pada usia 13-17 minggu resikonya 56%, tetapi sebaliknya pada usia kehamilan tua resikonya meningkat kembali hingga 98%. Menurut data tidak ada hubungannya antara beratnya infeksi Rubella yang diderita oleh ibunya dengan kerusakan organ janinnya. Tetapi kejadian kelainan pada janinnya lebih besar pada kehamilan muda yang menderita virus Rubella.  Pada kehamilam 1-11 minggu 90% janinnya yang terinfeksi terjadi kerusakan jaringan atau organ. Sehingga dikenal dengan Sindroma Rubella, yaitu tuli saraf pendengaran, matanya katarak, dan kelainan jantung bawaan. Disamping itu ada kejala lainnya seperti berat lahir rendah kurang 2500 gram, ototnya lemah, perdarahan dan kejang-kejang karena radang otak.  Oleh karena keponakan ibu menderita infeksi Rubella dimana terjadi gangguan pendengarannya maka kami anjurkan untuk diperiksankan organ jantung dan matanya.
  3. Bagi masyarakat awam untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran pada bayi ada beberapa cara yang sederhana yang dapat diperhatikan antara lain : bila ada orang menutup pintu keras-keras, suara petir bayi tetap tidur pulas, patut dicurigai kemungkinan adanya gangguan pedengaran. Untuk mengatasi kelainan pendengarannya kami anjurkan segera dikonsultasikan ke Dokter T.H.T. Karena semakin dini diagnosa diketahui semakin cepat ditangani hasilnya akan lebih optimal tergantung penyebabnya dan kerusakan yang terjadi.  Perlu diketahui sekarang ini ada alat bantu dengar yang dipasang secara temporer atau permanen. Untuk pemasangan alat bantu permanen perlu operasi teknik yang tinggi dan biayanya besar sekali. 
Untuk pencegahannya dianjurkan pemberian vaksinasi MMR (Measles Mumps Rubella= Campak, Gondong, Campak Jerman) pada anak usia 15 bulan, lalu diulang pada usia 6 tahun. Pada wanita sebelum nikah dianjurkan mendapat vaksinasi MMR karena dengan pemberian vaksinasi ini bisa mencegah secara efektif timbulnya penyakit tersebut. Demikan jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

MENGHILANGKAN KEBIASAAN MENGHISAP JARI


Pertanyaan :

Dokter, saya mempunyai anak perempuan umur 7 bulan, di mulut dan lidahnya sering timbul bercak putih-putih. Anak saya mempunyai kebiasaan menghisap jari Walaupun sering saya bersihkan dengan air hangat dan kasaa tetap muncul saja. Kalau sudah timbul putih-putih di mulutnya, minum susu botolnya menjadi malas dan anak saya rewel. Yang ingin saya tanyakan :
  1. Apakah anak saya menderita jampien ?
  2. Apakah penyebabnya ?
  3. Bagaimana pencegahannya supaya kebiasaan menghisap jari hilang ?

Mohon jawaban dan penjelasan. Terima kasih. Ny. Diana - Mojokerto

Jawaban :

  1. Ibu Diana, putri ibu menderita suatu penyakit yang disebut candidiasis mulut karena disebabkan oleh jamur candida. Penyakit ini dikenal juga dengan nama moniliasis. Istilah jampien yang dikenal oleh masyarakat adalah luka-luka di mulut yang dapat disebabkan antara lain oleh luka, virus, dan jamur .
  2. Penyakit candidiasis ini disebabkan oleh candida albican. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit infeksi mulut yang umumnya terjadi pada bayi. Angka kejadian penyakit ini 2-5 % pada bayi yang baru lahir normal. Pada orang normal, candida dapat ditemukan antara lain pada rongga mulut, saluran pencernaan dan permukaan kulit. Pertumbuhan jamur candida ini dapat berlebihan, bila dipacu dengan lingkungan yang basah, lembab, kulit yang kotor, penggunaan antibiotika dan sistem pertahanan tubuh yang lemah. Pada bayi yang baru lahir sistem pertahan tubuhnya masih lemah, apalagi pada bayi yang lahir kurang bulan. Penyakit ini jarang terjadi pada bayi berumur lebih dari 12. Pada wanita hamil, terjadi peningkatan jumlah koloni (kumpulan-kumpulan) candida sampai 20-30%. Pada 10% bayi yang lahir normal timbul kolonisasi pada saluran pencernaan dan saluran pernafasan pada umur 5 hari pertama. Sedangkan pada bayi yang kurang bulan angkanya meningkat sampai 30%. Kolonisasi pada permukaan kulit timbul setelah bayi berumur 14 hari. Pada kasus putri ibu kemungkinan timbulnya candidiasis ini disebabkan kebiasaan menghisap jari, jari itu kotor kalau dimasukkan dalam mulut akan mudah timbul infeksi seperti jamur dan kuman yang kadang-kadang bisa menimbulkan diare bisa juga oleh dot yang panas. Dot yang panas menyebabkan suhu rongga mulut menjadi lebih panas sehingga tumbuh jamur.
  3. Perlu pencegahan dengan cara  membersihkan mulut dengan menggunakan kapas lidi dengan air hangat. Cara membersihkannya pelan-pelan jangan sampai berdarah karena bila luka dan berdarah dapat menyebabkan rasa nyeri dan bayi tidak mau minum. Bila dengan cara ini   tumbuh jamur candida  dapat diberikan obat anti-jamur golongan nystatin yang dioleskan dan diteteskan di mulut 3-4 kali sehari. Kecuali obat ini dapat diberikan obat mulut lainnya yaitu gentian violet yang warnanya biru. Obat ini kadang menyebabkan tempat tidur, alas bantal menjadi biru. Biasanya dengan cara ini penyakitnya dapat sembuh. Memang penyakit ini sering terjadi kekambuhan. Oleh karena itu harus rajin membersihkan dan menjaga kebersihan mulut si bayi. Sebetulnya yang lebih penting mencegah timbulnya penyakit ini dengan memberikan air susu ibu. Dengan memberikan ASI pada bayi angka kejadian candidiasis sangat jarang. Untuk menghilangkan kebiasaan menghisap bayi sampai saat ini masih belum ditemukan cara yang optimal. Hampir 90% bayi mempunyai kebiasaan menghisap jari. Walaupun diberi paitan / jamu tradisional bayi tetap menghisap jarinya. Diikat tangannya pun tetap juga menghisap jari. Malahan ada bayi yang memasukkan jari tangan dan kakinya ke mulut. Jika ini dicegah bayi makin rewel tidak bisa tidur. Kebiasaan menghisap jari ini merupakan periode tumbuh kembang bayi fase oral (mulut) dimana kepuasan bayi akan timbul bila mulutnya menghisap sesuatu, yang penting menjaga sesuatu (jari, mainan, dan benda lainnya) yang dihisap tetap bersih. Kadang ada Ibu yang memberikan kempongan/empeng untuk pengganti jarinya, walaupun sebetulnya hal ini tidak dianjurkan karena selain memicu timbulnya jamur juga dapat merusak pertumbuhan gigi. Saya anjurkan ibu membawa putrinya ke dokter spesialis anak terdekat untuk penanganan lebih lanjut. Semoga jawaban dan nasehat ini bermanfaat.